Sejuta mata tertuju pada gawang dan algojo dalam adu pinalti, sejuta harapan tandas ketika Malaysia mendapatkan keberuntungan memenangkan pertandingan, jiwa menjerit, batin pun menangis tak dapat di pungkiri lagi, penjaga gawang dari malaysia sejak dari awal pinalti sudah beberapa kali berhasil membaca arah bola meski tendangan dari timnas Indonesia tak dapat di tepis dan kemudian tiang gawang yang memantulkan sepakkan dari Gunawan dan lemahnya tendangan dari Sinaga kemudian berhasilnya kapten Malaysia membobol penjagaan gawang dari Kurnia Mega membuat timnas pun kalah.
                   Meski kecewa, batin menangis kami selalu ada untuk mendukung mu timnas ku, aku akan berteriak sekuat garuda melayang dengan sayapnya, tak ada kemenangan di raih dengan instan semua butuh proses dan jadikanlah ini awal dari proses itu. rasanya sedih juga melihat GBK menjadi saksi air mata pemain, pendukung timnas dan juga berkibarnya bendera negeri jiran di atas melayang-layang paling tinggi, tapi apalah arti sebuah doa jika kita lupa akan kepada Tuhan, saat adzan isya berkumandang pemain sudah dituntut untuk hadir dan penonton pun berdesakkan untuk menyaksikan pertandingan, sholat pun lalai, mungkin inilah bagian faktor kalahnya keberuntungan kita di adu pinalti.
                Berbagai status di media maya memuji, mencerca timnas, aku yang selalu mendukung timnas sangat berharap agar tak ada cercaan permainan sudah cukup bagus cuman kalah beruntung, lagian timnas sekarang butuh semangat dan dukungan demi memperbaiki mental yang turun, tak ada harapan kecuali suatu nanti timnas selalu menang bahkan dikanca dunia.

Timnas ku Indonesia,
berkibarlah engkau wahai merah putih,
kami selalu mendukung mu sekuat sayap garuda terbang di angkasa
teriakan, nyanyian kami selalu untuk mu
             untuk meraih impian, meraih kejayaan
             meraih bintang-bintang, indonesia bisa
           

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer