Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tulang ku, dingin terasa belaian angin pagi, embun-embun terlihat menetes berguguran dari daun, suara bising mobil yang berteriak-teriak disunyinya pagi terasa pilu. entah inikah tantangan anak pelosok desa.
"Aih dalam mobil masih tercium tanah" kata seorang ibu yang telah berpakaian sangat rapi, tapi nampaknya raut wajahnya sedikit gusar ketika berbagai lumpur yang sudah mengental terlontar menampar sekujur tubuhnya.
"Ha.ha.ha" suara tawa menggelegar dari dalam mobil ketika mobil terlempar dan kepala-kepala kami menerjang atap mobil seakan mau menggerbak pintu yang tertutup rapat.
Dengan mengelus-elus kepala yang sudah memar dilempar jalanan yang terlontar-lontar, hingga sampailah kami pada sebuah jalan yang mungkin terparah di desa kami. jalanannya sudah sangat dalam jika badan ku di tutpkan dijalani itu maka akan tenggelamlah badan ku ini. miris melihat kondisi jalan desa ku ini, pada siapa kami mau mengadu, tak ada perhatian lebih terhadap jalan kami ini, risau, gelisah dan berkeringat jika sudah didalam mobil. risau nanti mobil berbalik badan dan tergeletak di tanah. masih ingat ketika diri ini masih duduk di bangku sekolah menengah atas tepatnya kelas satu.
Saat itu aku mau pulang tapi akhirnya aku pun menunda kepulangan karena sebuah pengalaman pahit yang tersimpan sunyi di jalan desa ini. sebuah mobil yang melaju pesat dijalan yang berlobang dan berlumpur tak dapat lagi mengelakkan licinnya lumpur hingga mobil itu terpental, berputar-putar menempel pada sebuah pohon yang sekuat tenaga menghentikan alur mobil yang sudah tumbang itu. sembilan orang dinyatakan tewas pada desa tetangga kami. miris dan membuat teroma mendalam bagi penduduk desa dengan kejadian ini, kami tak ayalnya desa yang terlahir tiri dari tempat-tempat lain yang berjalankan seelok kulit ular.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tri Hardiansyah


Trihardiansyah@rocketmail.com
Cari Artikel
My profil

- Jari Tri
- Indonesia
- Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Teman
Blog Archive
Terjemahkan
Labels
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
- Cerita masa kecil (16)
Posting terbaru
-
Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tul...
-
Laju motor dengan kecepatan yang tak tertandingi jika ada Rossi mungkin karena kecepatan yang ku gunakan melebihi kapasitas, angin menusuk t...
-
Kuang Dalam. Itulah desa ku, desa yang terlihat jauh dan tersembunyi dibalik kerindangan hutan-hutang yang indah nan mempesona ...
-
Ku ingat, saat masih kecil saat aku belum memakai baju dan celana putih merah, saat itu aku terduduk pulas di atas kursi plastik...
-
Sejentak kabut pagi hilang berlahan dari pandangan mata ku, seuntai ranting terhempas terhimpit de dauanan, embun pagi melonca...
-
Mentari masih juga nampak indah melayang bersama awan-awan dilangit yang berkobar, ia masih terlihat cerah mengendos-endos matany...
-
Judul Status Setiap menatap angkasa rasanya langit ikut mendung berkecambuk dalam rasa hati yang gunda, tak satu pikiran pun yan...
-
Penghujung Malam Baru bulan kemarin, bulan yang penuh abu-abu dengan bayangan yang tak jelas, satu-persatu ku tatap reali...
-
Berjalanlah dalam sebuah perjuangan, agar engaku mengerti arti hidup yang sebenarnya
Category List
- Cerita masa kecil (16)
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
Pasang Iklan
w
e
l
c
o
m
e
t
o
C
a
t
a
t
a
n
T
r
i
H
a
r
d
i
a
n
s
y
a
h