Angin masih saja bertiup seperti biasa, mentari pun masih berjinggrak di balik awan yang terhembus angin, hari-hari berlalu dengan cepat dari mingu ke minggu, dari bulan ke bulan hingga tak terasa tahun pun pamit undur diri dengan sejuta harapan perubahan, meninggalkan seberkas cerita.
Pernahkah teman merasakan kerinduan pada orang tua yang teramat mendalam? hal itu baru ku alami rindunya mendalam hingga menusuk-nusuk kerinduan, jika dibilang lelaki cengeng aku juga tak mau seperti itu tetapi untuk terlalu bertahan dalam kerinduan aku tak sanggub. disini aku terdampar jauh dari orang tua, jauh dari pandangan mereka. aku tak tau sedang apa mereka menjalani hari-hari sementara aku duduk enak-enakan di bangku pembelajaran, entah mereka makan apa sementara aku taunya makan. mereka ingin yang terbaik untuk ku tetapi aku belum mampu memberikan yang terbaik untuk ku. disaat aku terbaring lesu diatas kasur yang hanya setebal dua tumpuk buku, menatap langit-langit kosan yang semangkin ku pandang semangkin jauh ia terbang melayangkan ku pada sosok laki-laki dan perempuan yang selalu mendoakan dan memberikan yang terbaik untuk ku, terkadang aku malu pada hari-hari yang terus berputar mengitari bulan yang terus melangkah memandang kerut pada wajah mereka yang kian bertambah, dulu disaat aku berada di pundaknya di junjung tinggi diatas bahu badan mereka masih terlihat kencang dan sekarang keriput telah membanjiri setiap kulitnya, badannya pun kian mengurus. berlahan aku memejamkan mata beribu bayangan keluar dari pejaman yang suram, terlihat aku merintih-rintih ingin sesuatu tetapi dengan berlahan sosok prempuan menghampiri ku
"Nanti ya nak, kita pulang dulu" entah mengapa ia bicara seperti itu, aku terus merintih di pangkuan dengan air mata yang berlinang dan kaki ku mengosor tanah. aku belum menyadari ada enggak orang tua ku uang tetapi aku terus merintih. kemudian mata ku terbuka kembali, berlahan serbuk mata ku meneteskan air mengalirkan ku pada sebuah pristiwa yang sangat ku benci terjadi pada ku disaat sebuah amanahnya hilang di curi orang.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tri Hardiansyah


Trihardiansyah@rocketmail.com
Cari Artikel
My profil

- Jari Tri
- Indonesia
- Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Teman
Blog Archive
Terjemahkan
Labels
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
- Cerita masa kecil (16)
Posting terbaru
-
Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tul...
-
Laju motor dengan kecepatan yang tak tertandingi jika ada Rossi mungkin karena kecepatan yang ku gunakan melebihi kapasitas, angin menusuk t...
-
Kuang Dalam. Itulah desa ku, desa yang terlihat jauh dan tersembunyi dibalik kerindangan hutan-hutang yang indah nan mempesona ...
-
Ku ingat, saat masih kecil saat aku belum memakai baju dan celana putih merah, saat itu aku terduduk pulas di atas kursi plastik...
-
Sejentak kabut pagi hilang berlahan dari pandangan mata ku, seuntai ranting terhempas terhimpit de dauanan, embun pagi melonca...
-
Mentari masih juga nampak indah melayang bersama awan-awan dilangit yang berkobar, ia masih terlihat cerah mengendos-endos matany...
-
Judul Status Setiap menatap angkasa rasanya langit ikut mendung berkecambuk dalam rasa hati yang gunda, tak satu pikiran pun yan...
-
Penghujung Malam Baru bulan kemarin, bulan yang penuh abu-abu dengan bayangan yang tak jelas, satu-persatu ku tatap reali...
-
Berjalanlah dalam sebuah perjuangan, agar engaku mengerti arti hidup yang sebenarnya
Category List
- Cerita masa kecil (16)
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
Pasang Iklan
w
e
l
c
o
m
e
t
o
C
a
t
a
t
a
n
T
r
i
H
a
r
d
i
a
n
s
y
a
h