Kertas
Saat gumpalan awan menjelma menjadi butiran-butiran kecil yang berterbangan mengitari indahnya pelangi yang berbentuk bundaran dengan warna yang teratur, angin berhembus sepoi-sepoi mengambil alih jadwal daun yang akan bertebaran melumcur atas tanah hingga menjelma menjadi sebuah perpaduan tanah yang nyata.
Teman-teman ku memekikkan sebuah tanda petunjuk kemenangan yang pertama telah mereka dapatkan, dengan mudah mereka mendapatkan sebuah yang luar biasa ke indahan nikmatnya, sementara aku berbalik 180 derajat dari mereka, sahabat yang ikut bontang-banting kini telah mendapatkan yang tanda kelulusan yang tertempel disebuah layar monitor yang menandakan akan luar biasa canggihnya sekarang. Dari lima bersahabat kini tinggal aku sendiri yang harus menanti univerisitas swasta sementara ke empat sahabat ku yang memang luar biasa dari aku telah mendaftarkan diri mereka di universitas yang bergengsi di bangsa ini.
Aku bersyukur telah di berikan Allah teman yang luar biasa hebat tetapi aku juga tak mampu membendung derasnya air mata yang mengalir, aku takut aku tak mampu memberikan senyuman yang di inginkan orang tua, keluarga ku kepada ku, sekarang aku hanya mampu berdiri tanpa ke kokohan tak ada yang dapat ku lakukan lagi selain menjabah dan menhatamkan impian anak desa yang ingin lebih dari stiap orang yang dia jumpai.
Aku bersyukur telah di berikan Allah teman yang luar biasa hebat tetapi aku juga tak mampu membendung derasnya air mata yang mengalir, aku takut aku tak mampu memberikan senyuman yang di inginkan orang tua, keluarga ku kepada ku, sekarang aku hanya mampu berdiri tanpa ke kokohan tak ada yang dapat ku lakukan lagi selain menjabah dan menhatamkan impian anak desa yang ingin lebih dari stiap orang yang dia jumpai.
Cita-cita dan tulisan Tuhan memang aneh. Suatu tekat aku nanti jika aku tak mampu masuk di universitas negeri tahun ini, aku akan pergi pada stara dua nanti ke universitas yang jauh bergengsi, suatu harapan ku, aku akan berusaha mewujudkannya, karena hutang ku pada orang tua ku terlalu besar, dan aku hanya mampu membalasanya dengan sebuah senyum keberhasilan dan kesuksesan tanpa sepeser pun campur tangan kertas pelicin, karena aku juga tau mengapa kondisi di Negara ini tak berbobot dan bermoral karena salah satunya ialah orang yang telah berkuasa banyak memanfaatkan kedudukannya hanya untuk kertas pelican, sehingga moral yang memberikan kertas pelican akan kembali mengembaliakan kertasnya dan kondisi di setiap sector pun akan hancur tanpa moral dan energy yang kuat.
Sementara aku anak desa yang tak mau mengeluarkan kertas pelicin itu untuk siapa pun dalam kondisi apa pun, karena bagi ku ilmu yang ku miliki tak ada tandingannya dengan kertas pelicin yang mereka inginkan, betapa bodohnya jika kertas pelicin itu melayang hanya untuk duniawi saja dan ilmu mereka hanya di hargai dengan sejengkal kertas haram, bukankah Allah pernah berkata bahwa Dia akan memberikan setiap kesempatan bagi orang-ornag yang memang mau bersungguh mencari ilmu di jalanNya, dan akan mengangkat derajat orang-orang yang ber ilmu.
Sementara aku anak desa yang tak mau mengeluarkan kertas pelicin itu untuk siapa pun dalam kondisi apa pun, karena bagi ku ilmu yang ku miliki tak ada tandingannya dengan kertas pelicin yang mereka inginkan, betapa bodohnya jika kertas pelicin itu melayang hanya untuk duniawi saja dan ilmu mereka hanya di hargai dengan sejengkal kertas haram, bukankah Allah pernah berkata bahwa Dia akan memberikan setiap kesempatan bagi orang-ornag yang memang mau bersungguh mencari ilmu di jalanNya, dan akan mengangkat derajat orang-orang yang ber ilmu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer