Hu, Inalillahi, kembali musuh ku menang melawan diriku, padahal sejuta jurus telah ku gerahkan untuk mengalahkannya, keGAGALAN adalah musuh terbesar ku sekarang, aku benar-benar di buatnya berlutut sudah enam kali aku mengikuti tes dan hanya satu yang lumayan bagus dia berdiri di bangku cadangan bak sebuah pemain bola jika ada yang lelah barulah dia masuk, itu lah posisi yang sangat mengecewakan.
Apa lagi yang harus aku lakukan? aku tak tau lagi apa yang harus ku lakukan, aku muak dengan semua ini tapi aku juga tak berkutik dengan semua ini, aku ingin sekali bisa bersantai seperti teman-teman ku yang telah bermain, canda ria dan berkumpul dengan orang tua dan keluarga mereka, aku juga ingin dengan semua itu, inilah kegagalan yang terbesar dan kekecewaan yang pahit maha dasyat menghantamku, pertahanan ku yang terlihat kurang kokoh hanya pasrah saja dan terus melangkah demi cita-cita ku dan berlangsungnya kehidupanku di masa yang akan datang.
Pertanyaan ku mengapa aku bisa gagal? masih tertempel didinding kosan yang rapuk, kosan yang terus di landa kemarau karena dikitnya air yang tersedia, sepertinya harapan dan mimpi ku itu telah pergi jauh, meski aku terus mengejarnya dengan pontang-panting tetapi aku belum mampu menggapainya, andai kan jalan ku itu semudah teman-teman ku, semudah kertas yang terhanyut di aliran sungai yang deras tentu sungguh bahagia aku tetapi tidak untuk ku, aku berkali-kali gagal, apakah aku memang sudah sangat bodoh?, apakah nasibku memang untuk gagal?, apakah jalan yang ku pilih jalan yang murni ini salah? haruskah aku menggunakan jalan yang salah demi sebuah harapan sejenak?. Ah,, tak mungkin aku menggunakannya kemarin aku menolaknya maka aku harus berada pada kemurnian yang telah ku pilih, kemurnian yang memang terlahir mengecewakan.
Satu lagi rencana ku untuk kelangsungan mimpi ku itu, kuliah di tempat swasta dengan kemurnian yang kental, bagaimana pun juga aku harus bisa berangkat belajar ke tanah jawa dan tanah eropa, semoga saja Tuhan(Allah S.W.T) memberikan yang terbaik di balik mimpi anak desa yang terus terhimpit ke gagalan.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tri Hardiansyah
Trihardiansyah@rocketmail.com
Cari Artikel
My profil
- Jari Tri
- Indonesia
- Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Teman
Blog Archive
Terjemahkan
Labels
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
- Cerita masa kecil (16)
Posting terbaru
-
Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tul...
-
Laju motor dengan kecepatan yang tak tertandingi jika ada Rossi mungkin karena kecepatan yang ku gunakan melebihi kapasitas, angin menusuk t...
-
Ku ingat, saat masih kecil saat aku belum memakai baju dan celana putih merah, saat itu aku terduduk pulas di atas kursi plastik...
-
Kuang Dalam. Itulah desa ku, desa yang terlihat jauh dan tersembunyi dibalik kerindangan hutan-hutang yang indah nan mempesona ...
-
Sejentak kabut pagi hilang berlahan dari pandangan mata ku, seuntai ranting terhempas terhimpit de dauanan, embun pagi melonca...
-
Mentari masih juga nampak indah melayang bersama awan-awan dilangit yang berkobar, ia masih terlihat cerah mengendos-endos matany...
-
Judul Status Setiap menatap angkasa rasanya langit ikut mendung berkecambuk dalam rasa hati yang gunda, tak satu pikiran pun yan...
-
Penghujung Malam Baru bulan kemarin, bulan yang penuh abu-abu dengan bayangan yang tak jelas, satu-persatu ku tatap reali...
-
Berjalanlah dalam sebuah perjuangan, agar engaku mengerti arti hidup yang sebenarnya
Category List
- Cerita masa kecil (16)
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)