16
Juli
Written by Jari Tri |
Label:
Cerpen
//
0
komentar
Hiruk-piruk angkasa terbawa angin, langit kembali mendung kemudian mencurahkan air hujan ke persada bumi pertiwi ini, mentari yang tadinya terlihat ganas nan membakar seluruh yang di pandangnya ikut tenggelam dalam hanyutan air yang mengitari bumi ini, begitulah hatiku, hati nan semangat yang membara tersentak karena lagi-lagi layar monitor kembali bertugas menolakku.
Aku kaku, mati langkah dan seakan tak mampu melangkah gaya hidupku mulai terasa gagal, beragam pertanyaan yang tak dapat ku jawab dengan sepadan kata yang dapat membuat mereka gembira mendengarnya, bahkan ketika ku bicara mereka seakan meluncurkan bantuan-bantuan ringan terhadap kondisi ku yang sudah di ujung tanduk, aku bak seorang yang akan menghembuskan nafas terakhir kemudian di bantu mengucapkan kedua kalimat shadat, tetap terucap meski kaku.
Termenung ku dalam hujan yang kian terus menurun membasahi bumi-bumi yang kian lembab, deretan keybord sebagai teman ku dalam kesedihan yang tak mungkin dapat di rasakan oleh siapa pun kecuali aku.
"bukan mudah yang di bayangkan, bukan mudah di bicarakan dan semuanya serba bukan", pikirku melayang terbang keangkasa, rasanya ingin ku buat Surat untuk Tuhan agar aku dapat mengetahui apa kesalahan ku dan harus bagaimana aku, akan tetapi surat ku telah melayang tak tau hinggap di mana dia, sampai atau tidak surat ku itu, karena media posnya hanya tangan yang menengadah dan linangan air mata, "Tuhan berilah aku petunjuk dan kuatkanlah pundakku agar aku bisa kuat menghadapai cobaanmu, dan balaslah surat ku ini" ku tulis surat itu dalam kata-kata akan tetapi sampai saat ini belum ada kabar surat ku di balas, surat ku doa ku itulah senjata ku, meski aku yakin Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku, tetap saja aku pudar menjalani dalam ketersesatan hidup yang selalu gagal ini.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
0 komentar:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tri Hardiansyah


Trihardiansyah@rocketmail.com
Cari Artikel
My profil

- Jari Tri
- Indonesia
- Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Teman
Blog Archive
Terjemahkan
Labels
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
- Cerita masa kecil (16)
Posting terbaru
-
Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tul...
-
Laju motor dengan kecepatan yang tak tertandingi jika ada Rossi mungkin karena kecepatan yang ku gunakan melebihi kapasitas, angin menusuk t...
-
Kuang Dalam. Itulah desa ku, desa yang terlihat jauh dan tersembunyi dibalik kerindangan hutan-hutang yang indah nan mempesona ...
-
Ku ingat, saat masih kecil saat aku belum memakai baju dan celana putih merah, saat itu aku terduduk pulas di atas kursi plastik...
-
Sejentak kabut pagi hilang berlahan dari pandangan mata ku, seuntai ranting terhempas terhimpit de dauanan, embun pagi melonca...
-
Judul Status Setiap menatap angkasa rasanya langit ikut mendung berkecambuk dalam rasa hati yang gunda, tak satu pikiran pun yan...
-
Mentari masih juga nampak indah melayang bersama awan-awan dilangit yang berkobar, ia masih terlihat cerah mengendos-endos matany...
-
Penghujung Malam Baru bulan kemarin, bulan yang penuh abu-abu dengan bayangan yang tak jelas, satu-persatu ku tatap reali...
-
Berjalanlah dalam sebuah perjuangan, agar engaku mengerti arti hidup yang sebenarnya
Category List
- Cerita masa kecil (16)
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
Pasang Iklan
w
e
l
c
o
m
e
t
o
C
a
t
a
t
a
n
T
r
i
H
a
r
d
i
a
n
s
y
a
h