Bangkit, itulah kata yang sederhana kata-kata yang pendek hanya tujuh huruf akan tetapi di balik kata ini tersimpan berbagai kisah yang tak mungkin dapat di lupakan, benar kata orang-orang bahwa bersama dengan tertawa itu mudah di lupakan akan tetapi bersama tangis itu lah yang sulit di lupakan.

                Bangkit, sebuah awal yang ku coba untuk ku susun rapi saat ini, setelah perjalanan pahit yang sempat ku telan dan ku lalui, sebuah kata yang membuat ku untuk terus bangkit dari terjatuh masuk jurang yang hampir membuat ku tak mampu berbuat apa-apa dan terbawa dalam ke putus asaan.

                “INGAT, Tri!! Apa bila kita bertemu nanti kau harus sudah sukses” Guru ku,

                “Tak perlu kisah kau senang atau sedih tetapi kau harus menunjukkan hal yang nyata” teman ku

                “Ini uang Rp5000 untuk beli makanan di jalan” Bibik

                Itulah teman kata-kata yang selalu terngiang di telinga ku, bagaikan terror yang selalu menyerang di pelupuk kehidupan. Bangkit dari sebuah kegagalan dapat belajar dari anak kecil yang terjatuh, saat itu anak kecil terjatuh dan kakinya berdarah saat itu air matanya mengalir bagaikan menggambarkan bahwa bangkit itu tidaklah mudah seperti yang dibayangkan akan tetapi meski  dia menangis dia tetap berdiri untuk tetap bangkit dari terjatuhnya dan terus berjalan kedepan menandakan tak ada gunanya berlama-lama dalam keterpurukkan dan berusahalah bangkit dari setiap kegagalan yang menghadang, memang benar kata orang bijak “bahwa orang yang hebat itu bukan dilihat dari keberhasilannya akan tetapi dilihat dari seberapa besar dia bangkit untuk mengejar kesuksesannya”