Aih, kenangan yang tak mungkin ku dapat jika aku tak berjalan kaki, kebiasaan ku pergi kuliah yang sekitar dua kilo menurut teman ku, saya sich enggak tau pasti tapi yang jelas kalau udah sampai kosan ngos-ngosan langsung kaki-kaki menjulur kaku, badan tergeletak tak berdaya, hingga senja menutup mata.
            Saat itu hari senin, hari dimana pembagian KRS, setelah mundar-mandir di keramaian kampus dan kosan aku pun pulang untuk melepas lelah, mentari masih berjingkrak-jingkrak di atap rumah penduduk bersama debu yang bergelimangan terbang tak berarh, berdirilah aku pada sebuah jalan yang dekat dengan gedung putih wali kota dan tepatnya didepan rumah makan, sambil melambaikan tangan kearah mobil yang sudah berkedip ingin dinaiki oleh seorang yang tiap harinya berganti mobil tapi sama warna ini, meski mobil angkot hehe.
ku lihat di dalam mobil ada seorang sopir dan seorang perempuan yang sudah terlihat keriput diwajahnya, dengan menundukkan kepala ku hamparkan badanku pada kursi penumpang bagian depan, mata ku sedikit mengarah pada seorang sopir dengan handuk kecil di lehernya dan cincin di jemarinya, tangannya bergerak layaknya seorang DJ yang lagi mengayunkan sebuah irama yang maha dahsyat, setir mobil dijadikannya sebuah pegangan untuk menari-nari diatas kursinya, pengatur gigi mobil entah apa namanya aku juga enggak tahu apa namanya yang penting duduk dan mengarungi perjlanan kampus di kota palembang ini, tepatnya di pasar yang berada di peinggir jalan mobil yang di kendarai oleh DJ ini berhenti memanggil penumpang, kadang-kadang ku lemparkan pada sopir yang terus menarikan jemarinya, tetapi yang sangat ku herankan ketika klakson yang di pencet untuk memanggil penumpang ia pun terkejut yah latahlah sebutannya, setiap klakson yang pencet dengan jemari DJnya seperti itu pula ia berjingkrak dengan badan dan suaranya di atas kursi, mobil pun melaju dengan kencangnya tak ada yang mampir di mobil DJ ini masih saja di huni seorang perempun dengan wajah yang sudah keriput, laki-laki dengan jemari yang terus menari dan seorang anak yang kurus kerempeng dengan mata minusnya sebagai penghuni tetapnya, di perempatan jalan sumatera dan lampu merah mobil terdengar di ketuk oleh perempuan itu yang aku juga tak tau namanya karena tidak menanyakannya, setelah nampak kesal perempuan itu langsung melemparkan tangannya tepat pada sasaran kepala sopir dengan wajah yang marah sopir pun berbicara "ngomong kalo nak setop tu bik" dengan suara yang tak tau artinya perempuan it tak mau kalah "ahahahzawhdvafyyagegey" dilempari uang dua ribu tepat mengenai kantong sopir itu, rupanya aku baru sadar bahwa mobil itu di huni oleh si bisu, latah dan manusia paling kerempeng sedunia(enggak kale).. dan ku pandag sopir yang masih saja mengayunkan jemarinya seperti tambah asyik dengan lagu remik di mobi itu, "stop mang" mobil pun membuka memberi isyarat untuk mempersilahkan diriku berjalan kaki kembali

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar


Tri Hardiansyah

E-Mail

Trihardiansyah@rocketmail.com
Free Counter

Cari Artikel

Tri Hardiansyah

My profil

Foto Saya
Jari Tri
Indonesia
Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Lihat profil lengkapku

Teman

Blog Archive

Terjemahkan

Posting terbaru

Category List

Pasang Iklan

World Of Warcraft, WoW Glowing Hand Armor

Klik disini

Get Gifs at CodemySpace.com