Enggak terasa senin sudah mau datang besok, itu artinya sinar pagi udah memukul palu kalau besok sudah di mulai minggu keempat untuk menerima pelajaran, waktu itu memang berlalau dengan cepat tanpa terasa begitu juga sebenarnya hidup ini, hidup ini tidak selamanya akan selalu menghisap udara yang segar tentu semua akan berakhir inilah dunia yang tak abadi, selagi manterai masih bersinar di upuk, hidup masih saja bernafas maka kehendaknya melakukan hidup dengan sebaiknya seolah besok hari kehidupan sudah berakhir tapi kita juga perlu berpikir bahwa hidup untuk selamanya karena dengan begitu segala upaya yang kita lakukan tentu untuk yang terbaik, bukan memaksa kehendaknya saja. semua orang punya keinginan akan tetapi keinginan itu bukanlah sebuah keegoisan, yang perlu dicerita kesana-kemari hingga semua orang tahu apa kelemahan kita.
Sudah tiga hari ini, penyakit malas menyelimuti ku, otot-otot ku kaku tak berarah mata ku sepertinya tak mampu menanmpung rasa ngantuk hingga gagalnya hari ini untuk menerima pelajaran yang tentu harus menunggu untuk mendapatkannya lagi, hari ini rencananya saya mau pergi kekampus untuk ikut dalam sebuah perdebatan akan tetapi mata ini terus mengusik seluruh tubuh merayu seluruh organ hingga kembali dalam pelukan selimut, tertidur pulas kemudian sadar sudah hampir pukul sembilan, acara di mulai pukul delapan artinya telat satu jama yang akan memakan waktu dua jam lebih. hal ini di perparah dengan semua pakaian untuk kuliah besok kotor semua, hanya tersisa satu helai baju dan satu helai celana yang bersih, terpaksa dengan berat hati pakai-pakaian itu menjamur tiga hari ini. bahkan sudah ada yang berminggu-minggu tidur di atas ember. wah parah pakaian semuanya kotor mulai dari kosan yang bagaikan akapal pecah hingga seisi lemari tak ada yang bersih, labtop, hp, tv, piring, gelas semuanya tergeletak tak beraturan semaunya saja berbaring di atas lantai, plastik mie yang selalu menemani disaat perut keroncongan juga tidak mau kalah dia berbaring di seluruh halaman depan, bau sepatu menebar di dalam kosan yang super sempit ini. apa jadinya negara jika generasi pada pengotor kayak gini mungkin pikir kosan yang menjadi saksi bisu tergeletaknya barang-barang yang tak punya tempat ini. :D
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tri Hardiansyah
Trihardiansyah@rocketmail.com
Cari Artikel
My profil
- Jari Tri
- Indonesia
- Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Teman
Blog Archive
Terjemahkan
Labels
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
- Cerita masa kecil (16)
Posting terbaru
-
Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tul...
-
Laju motor dengan kecepatan yang tak tertandingi jika ada Rossi mungkin karena kecepatan yang ku gunakan melebihi kapasitas, angin menusuk t...
-
Ku ingat, saat masih kecil saat aku belum memakai baju dan celana putih merah, saat itu aku terduduk pulas di atas kursi plastik...
-
Kuang Dalam. Itulah desa ku, desa yang terlihat jauh dan tersembunyi dibalik kerindangan hutan-hutang yang indah nan mempesona ...
-
Sejentak kabut pagi hilang berlahan dari pandangan mata ku, seuntai ranting terhempas terhimpit de dauanan, embun pagi melonca...
-
Mentari masih juga nampak indah melayang bersama awan-awan dilangit yang berkobar, ia masih terlihat cerah mengendos-endos matany...
-
Judul Status Setiap menatap angkasa rasanya langit ikut mendung berkecambuk dalam rasa hati yang gunda, tak satu pikiran pun yan...
-
Penghujung Malam Baru bulan kemarin, bulan yang penuh abu-abu dengan bayangan yang tak jelas, satu-persatu ku tatap reali...
-
Berjalanlah dalam sebuah perjuangan, agar engaku mengerti arti hidup yang sebenarnya
Category List
- Cerita masa kecil (16)
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)