Keheningan malam mengagetkan ku, serentak mata membuka katupnya, berkedip-kedip membuang seisi mata yang terlihat menepel disekujur sudut mata, cahaya lampu menembus mata tanpa belokkan, suara tv yang belum istirahat dari siang bergemuruh dalam alunan kesunyian. tangan setengah sadar mengangkat hp yang berdering-dering, ku lihat sejenak sekarang pukul tiga. kulangkahkan kaki menuju kamar kecil, ku siram wajah yang penuh dosa ini dengan air wudhu, berlahan-lahan aku menjalankan sunnahNya.
Tadi siang menjadi momen yang indah di kota pempek, kota sejarah dengan jembatan yang terbentang membelah sungai musi. suara klakson saling berdesakkan menabrak angin-angin yang berlarian berhembus menyelinap masuk dalam relung yang paling dalam. sambil berbisik penuh senyum kami hamparkan di tengah sungai musi yang bergejolak dengan perahu-perahu kecil Tuhan. penatnya kehidupan terasa terlontar habis ditelan sungai musi, satu-persatu ku lontarkan masalah dalam pikiran ini hingga menembus dasar sungai yang tak terlihat, ku lihat teman ku pun menaburkan seluruh isi kepalanya yang sudah berkecambuk dengan berbagai momen kehidupan ini. sebelumya aku mendengar dia mempunyai seorang kekasih yang seperti aktif dengan berbagai laki-laki,
"seharusnya ia tidak begitu memberikan harapan pada semua cowok, seharusnya ia bisa menjaga sikapnya sebagai perempuan, ku tahu aku tak begitu memberinya keramaian, tapi seharusnya ia tahu dia itu perempuan, tak perlulah memberikan harapan pada semua cowok yang seakan menggodanya, baru kenal lewat dunia maya beberapa detik saja ia sudah memberikan nomor hpnya, belum yang lain datang menggodanya. aih wajar saja seluruh teman dan kerabatnya kurang memperhatikan dia, wajar saja teman lamanya tak begitu menghiraukannya, rupanya mereka terlalu mengerti dengan gaya hidup prempuan satu ini, hanya aku yang telah lama bersama tapi tak mengerti gayah hidupnya yang serba kesepian" serunya menggerutuk dibawa angin kemudian jatuh pada dasar sungai bagaikan kerikil yang tenggelam ke dasar laut.
senyum manisnya terlihat lebih cerah ketimbang ia memikirkan kekasih hatinya yang seakan terus kesendirian itu. bisikan sungai mulai berhembus ditelinga ku, seakan ia memberikan jawaban di tengah rundung masalah yang silih berganti datang, sekan tak berujung. aku sendiri memilih untuk pergi dari orang yang ku sayang, memilih cara yang menyakitkan yang pernah ada dalam hidup ku, meski cara ini berbohong, relung hati tak dapat memungkiri aku sayang dia, tapi apalah daya waktu dan realita lebih dekat dengan perpisahan. menyakiti hati orang yang disayangi rasanya lebih berat ketimbang menghajar para musuh yang berderet ditengah amukkan. kekasih ku yang tak mungkin mengasihi ku lagi maafkan aku, inilah penat ku yang tak dapat ku sampaikan masalah ku ini, perpisahanlah yang membuatnya mengerti dan waktulah yang akan menjelaskan apa yang terjadi saat ini. perahu kecil Tuhan datang membawa pergi sejenak masalah yang ada, kemudian diberinya oleh-oleh ketenangan jiwa yang wangi, sewangi minyak kehidupan.
Tak terasa mengingat indahnya kehidupan ini, indahnya perahu Tuhan yang berlayar ditengah hamparan kehidupan, ku lantunkan zdikir-dzikir penenang jiwa, bersemayam dalam pelukkan Tuhan yang maha bijaksana, takkan ada masalh yang diberikan tanpa sebuah penyelesaian dari hambaNya, itulah sebuah kebijakkan Tuhan. zdikir terus melantun hingga datanglah subuh memanggil, lebih baik sholat dari pada tidur. ku langkahkan kaki pada masjid yang berdiri tegap disamping kosan, hingga menunaikan kewajiban sebagai manusia yang telah dilahirkan dimuka bumi ini.
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tri Hardiansyah


Trihardiansyah@rocketmail.com
Cari Artikel
My profil

- Jari Tri
- Indonesia
- Berjalan dalam kehidupan, mencoba mencari dan melukiskan kisah-kisah terindah untuk dapat di ungkapkan.meski tak seindah warna pelangi di penghujung pagi
Teman
Blog Archive
Terjemahkan
Labels
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
- Cerita masa kecil (16)
Posting terbaru
-
Dengan senangnya lumpur-lumpur itu menyemprot kesekujur celana ku, angin pagi yang menderu-deru merintih masuk kedalam tulang-tul...
-
Laju motor dengan kecepatan yang tak tertandingi jika ada Rossi mungkin karena kecepatan yang ku gunakan melebihi kapasitas, angin menusuk t...
-
Kuang Dalam. Itulah desa ku, desa yang terlihat jauh dan tersembunyi dibalik kerindangan hutan-hutang yang indah nan mempesona ...
-
Ku ingat, saat masih kecil saat aku belum memakai baju dan celana putih merah, saat itu aku terduduk pulas di atas kursi plastik...
-
Sejentak kabut pagi hilang berlahan dari pandangan mata ku, seuntai ranting terhempas terhimpit de dauanan, embun pagi melonca...
-
Mentari masih juga nampak indah melayang bersama awan-awan dilangit yang berkobar, ia masih terlihat cerah mengendos-endos matany...
-
Judul Status Setiap menatap angkasa rasanya langit ikut mendung berkecambuk dalam rasa hati yang gunda, tak satu pikiran pun yan...
-
Penghujung Malam Baru bulan kemarin, bulan yang penuh abu-abu dengan bayangan yang tak jelas, satu-persatu ku tatap reali...
-
Berjalanlah dalam sebuah perjuangan, agar engaku mengerti arti hidup yang sebenarnya
Category List
- Cerita masa kecil (16)
- Cerpen (58)
- Kata-Kata Motivasi (17)
Pasang Iklan
w
e
l
c
o
m
e
t
o
C
a
t
a
t
a
n
T
r
i
H
a
r
d
i
a
n
s
y
a
h